Senin, 25 Juli 2011

Tentang Ruqyah

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
A. Bacaan rukyah berupa Ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadist dari Rasulullah SAW
B. Do'a yang dibacakan jelas dan diketahui maknanya.
C. Berkeyakinan bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tetapi dengan takdir Allah SWT.
D. Tidak isti'anah dengan jin (atau yang lainnya selain Allah).
E. Tidak menggunakan benda-benda yang menimbulkan syubhat dan syirik.
F. Cara pengobatan harus sesuai dengan nilai-nilai Syari'ah.
G. Orang yang melakukan terapi harus memiliki kebersihan aqidah, akhlak yang terpuji dan istiqomah dalam ibadah.
RUQYAH SYAR'IYYAH,
         Dalam prakteknya adalah upaya untuk mengusir jin dan segala macam gangguannya dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an. Bagi jin yang mengganggu dan jahat, bacaan ayat Al-Qur'an terutama pada ayat tertentu yang dibaca dengan baik dan benar oleh orang yang shalil dan bersih imannya, akan sangat di takuti. Mereka akan merasakan panas yang membakar dan pergi. Diantara yang paling sering digunakan adalah ayat kursi, beberapa penggalan dalam surat Al-Baqoroh (tiga ayat terakhir), surat Ali Imran, surat Yasin, surat Al-Jin, surat Al-Falaq, dan surat An-Naas. Selain itu masih banyak ayat dan do'a-do'a lainnya yang diriwayatkan kepada kita untuk dibacakan kepada orang yang kesurupan. Tetapi bila orang itu menggunakan dengan cara-cara yang menyimpang, apalagi dengan melanggar syari'at dan aqidah, tidak boleh dilakukan. Karena tujuan jin ketika mengganggu manusia tidak lain adalah untuk menyeret manusia kepada pelanggaran dan syirik kepada Allah SWT.
         Misalnya, bila orang itu bilang bahwa jin itu meminta sesajen, minta kembang, atau minta dikorbankan hewan sembelihan sebagai tumbal, itulah syirik yang sejati. atau apapun yang secara syariah bertentangan dengan hukum-hukum Allah. pada dasarnya, bila dibacakan ruqyah jin itu sangat takut dan tidak berani tawar-menawar dengan minta ini itu. Karena pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an itu membuatnya kesakitan yang sangat, sehingga dalam proses ruqyah, tidak ada permintaan dari jin kecuali harus pergi dan berhenti dari mengganggu manusia. Ruqyah sendiri adalah salah satu cara dari banyak jalan untuk mengusir gangguan setan dan sihir. Abdul Khalik Al-Atthar dalam bukunya:"Menolak dan membentengi diri dari sihir", menyebutkan bahwa untuk bisa bebas dari pengaruh jahat itu, bisa dilakukan beberapa cara, antara lain:

1. Metode Istinthaq
          Metode Istinthaq adalah mengajak bicara setan yang ada di dalam tubuh orang yang terkena sihir. Dan menanyakan kepadanya tentang namanya, nama tukang sihir yang memanfaatkan jasanya, nama orang yang membebani tukang sihir untuk melakukan sihir, menanyakan tempat penyimpanan sihir serta barang-barang yang di gunakan untuk menyihir. Meskipun demikian, kita di tuntut untuk tetap waspada dan tidak mempercayai sepenuhnya akan apa yang di ucapkan oleh setan yang ada dalam tubuh pasien, sebab bisa jadi setan berbohong dengan tujuan untuk menimbulkan fitnah dan memecah belah hubungan baik diantara sesama manusia.

2. Metode Istilham
          Metode Istilham adalah memohon ilham dan petunjuk yang benar dari Allah SWT agar iya berkenan memberikan isyarat lewat mimpi, sehingga sihir yang menimpa seseorang bisa terdeteksi dan kemudian dilenyapkan.

3. Metode Tahsin
          Metode Tahsin adalah pembentengan, yaitu dengan membentengi dan melindungi korban sihir dengan menggunakan bacaan Al-Qur'an, dzikir, dan ibadah-ibadah tertentu. Syaikh bin Baaz mengatakan bahwa cara yang paling efektif dalam mengobati pengaruh sihir adalah dengan mengerahkan kemampuan untuk mengetahui tempat sihir, misalnya di tanah, di guning, dan lain-lain. Dan bisa diketahui lalu diambil, maka lenyaplah sihir itu. Pengobatan sihir yang di haramkah adalah menyingkirkan sihir dengan sihir juga, ini sesuai dengan perkataan Rasul yang melarang keras seorang muslim pergi ke rumah dukun dan tukang sihir untuk meminta bantuan kepadanya. 
          Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa mengeluarkan sihir dan memusnahkannya adalah pengobatan yang paling efektif, sebagai mana yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW bahwasanya beliau memohon kepada Allah untuk dapat melakukan hal itu. Allah  memberi petunjuk pada beliau, sehingga beliau pernah mengeluarkan sihir dari sebuah sumur.

4. Hijamah
          Cara yang lainnya adalah dengan hijamah (berbekam) pada anggota tubuh yang sakit akibat pengaruh sihir, karena sihir dapat berpengaruh pada tubuh, dan melemahkannya.

5. Obat-obatan
          Pengobatan sihir juga dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan yang mubah (dibolehkan) seperti dengan memberi kurma 'Ajwah kepada si penderita. Diriwayatkan dari Amir bin Sa'ad dari bapaknya bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa setiap pagi hari memakan kurma 'Ajwah maka tidak akan membahayakan dirinya dari racun maupun sihir pada hari itu hingga malam hari (HR. Bukhori). 
          Tentang keistimewaan kurma ini Imam Al-Khattabi berkata: kurma atau 'Ajwah memiliki hasiat dan manfaat yaitu bisa menjadi penangkal racun dan sihir karena berkat do'a Rasulullah SAW terhadap kurma Madinah, dan bukan karena keistimewaan kurma itu sendiri.

6. Ruqyah
          Cara lainnya yang dapat dilakukan untuk mengeluarkan sihir adalah dengan dengan membacakan ruqyah syar'iyah (pengobatan melalui bacaan Al-Qur'an, dzikir, dan do'a). Imam Ibnu Qoyyim mengatakan: Diantara obat yang paling mujarab untuk melawan sihir akibat pengaruh jahat setan dalah dengan pengobatan Syar'i yaitu dengan zikir, do'a dan bacaan-bacaan yang bersumber dari Al-Qur'an. Jiwa seseorang apabila dipenuhi dengan zikir, wirid, dan mensucikan nama Allah niscaya akan terhalangi dari pengaruh sihir. Orang yang terkena sihir bisa sembuh dengan membaca ruqyah sendiri atau dari orang lain dengan ditiupkan pada dada atau tubuh yang sakit. Sambil membaca zikir dan do'a.

Berikut ini adalah bacaan-bacaan yang diyakini mampu menolak dan menghilangkan bahaya sihir, diantaranya: 
A). Surat Al-Fatihah
B). Surat Al-Baqoroh, khususnya pada ayat-ayat 1-5, 254-257 dan 284-286.
C). Surat Yasin khususnya ayat 1-12
D). Surat Al-'arof khususnya ayat 54-55 dan 117-119
E). Surat Thaha, khususnya pada ayat 65-69
F). Surat Ali Imran khususnya ayat 1-9 dan 18-19
G). Surat An Nisa khususnya ayat 115-121
H). Surat yunus khususnya ayat 79-82
I). Surat Al-Mu'minun khususnya ayat 115-118
J). Surat As-Shaffat khususnya ayat 1-10
K). Surat Ghofir khususnya ayat 1-3, dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya.
Sedangkan do'a-do'a yang dianjurkan antara lain: 
"Ya Allah, Rabb bagi semua manusia, hilangkan lah rasa sakit, berilah kesembuhan, Engkau dzat yang menyembuhkan tiada yang bisa menyembuhkan kecuali Engkau, kesembuhan yang tiada menimbulkan sakit sedikit pun."

"Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari kejahatan setiap jiwa ataupun dengan orang yang dengki, Allah yang memberi kesembuhan padamu, dengan nama Allah saya meruqyahmu".

"Saya mohon untuk kamu perlindungan kepada Allah dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan".


Bin Baz mengatakan: Hendaklah seorang muslim meminta kesembuhan hanya kepada Allah dari segala kejahatan dan bencana, dengan membaca do'a-do'a berikut ini:
  
"Dengan menyebut nama Allah yang dengan keagungan nama-Nya itu menjadikan sesuatu tidak berbahaya baik yang ada di langit atau di bumi, dan Dia maha mendengar lagi maha mengetahui" (dibaca 3x pada pagi dan sore hari). Dan dianjurkan pula untuk membaca ayat kursy ketika hendak tidur dan sehabis shalat fardhu, disamping membaca surat Al-Falaq, An-Nas dan Al-Ikhlas selesai melakukan sholat subuh dan maghrib serta menjelang tidur. Seluruh cara di atas adalah sekedar do'a dan usaha, sumber kesembuhan hanyalah dari Allah semata, Dia lah yang maha mampu atas segala sesuatu dan di tangan-Nya segala obat dan penyakit, dan segala sesuatu bisa terjadi berdasarkan ketentuan dan takdir Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW bersabda, dan berdasarkan penjelasan ulama, maka pengobatan ruqyah syar'iyah diperbolehkan dengan kriteria sebagai berikut:
a). Bacaan ruqyah berupa ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadist dari Rasululllah SAW
b). Do'a yang dibacakan jelas dan diketahui artinya
c). Berkeyakinan bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tetapi dengan takdir Allah SWT
d). Tidak Isti'anah dengan Jin (atau yang lainnya selain Allah)
e). Tidak menggunakan benda-benda yang menimbulkan syubhat dan syirik
f). Cara pengobatan harus sesuai dengan nilai-nilai Syari'ah
g). Orang yang melakukan terapi harus memiliki kebersihan aqidah, akhlak terpuji, dan istiqomah dalam ibadah.
Pada dasarnya membantu pengobatan dengan ruqyah adalah amal tathowu'i (sukarela) yang dibolehkan menerima hadiah dan bukan kasbul maisyah (mata pencaharian rutin).

Majalah Ghoib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar